Mendungkur Setelah Berhubungan

SAAT status belum menikah, Anda bebas berlaku apa saja, termasuk urusan tidur. Tapi saat ada seseorang yang ingin berbagi tidur dengan Anda, Anda tidak bisa cuek lagi.

Pasangan sering terlibat perselisihan soal kamar tidur. Anda berdua punya kebiasaan dan privasi masing-masing. Pikirkan tentang hal ini, berapa kali pasangan membuat Anda mengertakkan gigi dengan dengkurannya yang kencang atau berbicara saat tidur?

Kalau tidak saling menghargai, bukan tak mungkin kebiasaan itu memperuncing masalah. Jangan biarkan kebiasaan masing-masing berdampak pada kehidupan seks Anda. Berikut tipnya seperti diulas Times of India.

Memeluk terlalu lama

Masalah: Tentu saja, posisi tidur sendok dan berpelukan setelah sesi bercinta di tempat tidur adalah salah satu dari banyaknya kegembiraan pasangan. Tapi, itu tidak berarti Anda “menyendokinya” terlampau lama. Kebanyakan pria (dan sebagian wanita), tidak ingin melakukan apa-apa selain tidur setelah berhubungan seks. Tetapi, bagaimana jika pasangan ingin melakukan aktivitas lain selain berpelukan?

Jalan keluar: Kompromi. Sebelum tertidur, habiskan beberapa waktu untuk meringkuk bersama, bisikkan kata-kata manis di telinga pasangan, lalu sepakat untuk tidur tanpa berpelukan. Biarkan semua berjalan alami. Jika ia kelewatan pada titik tertentu, Anda harus jujur mengatakan, “Aku rasa aku harus tidur sekarang” sambil memberinya kecupan mesra.

Mendengkur atau gelisah

Masalah: Salah satu pasangan mungkin tidur acak-acakan, seperti menendang bantal dari tempat tidur sedangkan pasangan lain mengeluarkan suara dengkuran mengganggu. Akibatnya, Anda bangun dalam keadaan tidak segar di pagi hari.

Jalan keluar: jangan bereaksi berlebihan. Jika Anda seorang pendengkur berat, belilah nasal strip/dekongestan/berobat ke dokter. Tapi jika Anda menderita karena dengkuran pasangan, beli penyumbat telinga, atau coba putar musik selama tidur. Katakan dengan lembut kepada pasangan bagaimana Anda terganggu dengan dengkuran kerasnya, tanpa terdengar marah atau kesal.

Tidur larut malam

Masalah: Anda adalah orang yang suka bangun pagi dan pergi tidur di bawah jam 10 malam. Tetapi, pasangan gemar tidur larut malam dan tidak bisa memejamkan mata hingga dini hari.

Jalan keluar: terapkan peraturan. Sepakati aturan, cukup 30 atau 40 menit untuk menonton televisi atau membaca sebelum pergi tidur. Dan setelah salah satu tidur, maka lainnya harus menyusul.

Cara lain, cobalah membaca buku dengan lampu pribadi sampai Anda siap tertidur. Jika Anda bangun pagi, jangan penuhi ruangan dengan lampu sorot. Gunakan pencahayaan minimal.

Dekorasi kamar tidur

Masalah: Anda lebih suka menjaga kamar tidur tetap intim, nyaman, dan hangat. Namun, pasangan bersikeras memajang seluruh anggota keluarga dalam foto di dinding.

Jalan keluar: Sama sekali tidak bisa ditawar, kamar tidur ruang antara dua orang dewasa, di mana Anda perlu merasa intim. Tidak perlu Anda merasa seperti keluarga sedang menonton gerak-gerik Anda di kamar tidur.

http://lifestyle.okezone.com